Tuesday, February 19, 2019
Ciri ikan koki ingin bertelur di aquarium
Ciri ikan koki ingin bertelur - ikan mas koki merupakan jenis ikan hias yang tak pernah kehilangan pamor dari masa ke masa. Menilik prospeknya, prospek ikan hias sendiri sangatlah menjanjikan. Pasalnya ikan ini juga laku di pasaran luar negeri.
Berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), beberapa negara yang kerap mengimpor ikan hias dari Indonesia, yakni Singapura, Jepang, Amerika Serikat, Malaysia dan Tiongkok. Saat ini Indonesia menjadi pengekspor ikan hias posisi ke-5 di dunia, di bawah Singapura, Spanyol, Jepang dan Malaysia. Potensi ikan hias asli Indonesia baik air tawar maupun air laut, diperkirakan mencapai 1.000 spesies. Jadi diharapkan agar para pembudidaya dan penjual saling bekerja sama menciptakan nilai tambah di dalam negeri.
Isi Masa Transisi Peralihan Cantrang, KKP Lakukan Hal Ini
Nah, peluang usaha ikan mas koki yang masih terbuka pun mendorong Reza Stefanus membuka usaha ikan hias mas koki dengan label Reza Goldfish. Di lahan sekitar 195 m2, yang terdiri dari 16 kolam itulah Reza, begitu ia akrab disapa, membudidayakan aneka varietas ikan mas koki sejak tahun 2003 silam. (Baca juga Reza Goldfish : Dulang Laba Maxi dari Si Ikan Mini, Mas Koki)
"Soal prospeknya memang menjanjikan. Terlebih pangsa pasar mas koki di Malaysia itu kenceng banget, beda dengan di Indonesia. Saya gak ngerti, katanya mas koki kurang bergengsi di kontes kalau di Indonesia. Hingga saat ini ikan koki jenis Oranda kita banyaknya di order Malaysia," ungkap Mutia Yudharia, istri Reza Stefanus ketika ditemui JITUNEWS beberapa waktu lalu.
Soal budidayanya, Mutia pun mengatakan bahwa intinya memelihara mas koki terbilang cukup mudah, Ciri ikan koki ingin bertelur. Poin pentingnya adalah menjaga kualitas air pembudidayaan. Reza Goldfish sendiri menganut sistem kolam filter biologis, dan menggunakan lampu UV di kolam pembesarannya. Hal tersebut bertujuan agar kolamnya tak perlu sering dikuras.
“Kalau mengawinkan itu gampang, yang susah sih ngebesarin-nya. Makanya gak setiap orang bisa ngawinin ikan, tapi ngebesarin-nya susah. Ikan mas koki ini saya kawinkan secara alami. Jadi kalau pembesaran itu, intinya harus telaten, sabar, ulet, dan ‘tangan-tanganan’ yang kalau dibilang, gak setiap orang bisa,” ujar Mutia.
Untuk proses kawinnya sendiri, Reza memang menganut sistem kawin alami. Media kawin mas koki sendiri adalah akuarium. Tak lupa, Reza pun menempatkan eceng gondok dalam akuarium sebagai media untuk penempelan telur mas koki.
“Proses kawin itu 1 hari kelar. Malam kita pasangin ikan, besoknya sudah bertelor.
Perbandingan jantan dan betinanya 2 : 1. Di dalam akuarium juga kita taro eceng gondok, dia kan serabutnya panjang dan lebat, jadi ikan itu bisa nempelin telor di situ,” pungkas Mutia.
Lebih lanjut dikatakan Mutia, produktivitas telur mas koki sendiri sekali menetas bisa sekitar 3-6 ribu ekor. Namun, lantaran Reza Goldfish sendiri ‘maen’ show class, dari jumlah tersebut disortir lagi hingga mendapatkan mas koki yang benar-benar qualified untuk show class yakni sekitar 200-400 ekor.
“Makanya dibilang kenapa ikan show class itu mahal. Soalnya dari yang menetas, gak semuanya ‘jadi’ ikan show class. Sisanya kalau ikan KW 1 dibuang, kalau yang ancur jadi makanan gurame padang yang saya pelihara juga,” beber Mutia.
Menilik ciri ikan yang worth it jadi indukan, Mutia menjelaskan jelas ikan tersebut harus tergolong show class, harus rapi, dan dari segi umur sekitar 6 bulan-an. Soal perbedaan jantan betina, secara kasat mata memang tak jauh berbeda.
“Dari fisik, jantan dan betina itu sama. Tapi kalau dipegang, jantan itu disiripnya ada butiran garam, Ciri ikan koki ingin bertelur, kalau betina gak ada. Dari segi warna juga sama, gak ada yang mencolok satu sama lain. Karena kalau warna itu sebenarnya bisa ‘dipancing’ lewat pakan juga,” terang Mutia.
Setelah indukan kawin, bertelur keesokan harinya, Reza dan Mutia pun lalu memasukan benih ikan yang telah berumur seminggu ke dalam kolam semen ukuran sekitar 2 x 3 meter. Setelah itu, selang berumur 2 minggu, ikan pun disortir lagi. Untuk padat tebarnya sendiri, biasanya Reza mengisi kolamnya dengan 65 ekor ikan, ukuran ikannya sendiri sekitar 5-6 cm/ekor.
“Setelah netes, terus masuk kolam. Umur seminggu masuk kolam. Setelah itu, umur 2 minggu kita sortir lagi, terus dibagi masuk kolam lagi, biar cepet gede. Dan satu setengah bulan pun mas koki sudah siap panen,” paparnya.
Dalam hal pemeliharaan, antara mas koki ukuran kecil dan besar berbeda intensitas pemberian pakannya. Mas koki di bawah usia satu bulan pakan berupa kutu air dan mas koki usia di atas satu bulan hingga dewasa pakan berupa pellet dan cacing sutera. Menurut Reza, ikan mas koki akan lebih tertarik dengan pakan hidup seperti cacing sutera yang masih segar berwarna kemerahan.
“Untuk pakannya saya rutin memberikannya sehari 3 kali.
Pakannya sendiri berupa pellet, cacing sutera, dan ramuan ‘khas’ bikinan saya sendiri,” papar Reza.
“Ramuan pakan tersebut memang kerap diikuti oleh peternak lainnya. Saya sih gak masalah. Ramuannya itu terdiri dari telur ayam yang direbus, kemudian dicampur dengan vitamin, kalsium, dsb. Semuanya dicampur lalu diumbar aja ke kolam langsung,” ungkapnya.
Selain menjaga kualitas air dan memerhatikan soal pakan dan cara pemberiannya, Reza mengaku, Ciri ikan koki ingin bertelur, kunci sukses ia dalam membudidayakan ikan mas koki sendiri adalah telaten, fokus dan sabar. “Kalau kita gak ngerti, susah. Poin pentingnya harus telaten, fokus, dan sabar. Kalau gak ada itu bubar semuanya. Satu lagi, harus ikhlas, biar capeknya hilang,” tutur Reza seraya tertawa.
Nan, apakah Anda tertarik membudidayakan mas koki juga?
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Hadir dan Menangkan hadiah nya tempat bermain poker 8 game dengan hanya 1 userid saja sudah bisa menikmati permainan kami di arenadomino(com)
ReplyDeletesilahkan langsung daftarkan diri anda bersama kami dengan pelayanan 24jam dan proses cepat yang kami berikan untuk kenyamanan anda semua dalam bermain di tempat kami segera bergabung peluang menang menunggu anda...
WA +855 96 4967353